Kluwih

Kluwih (Keluwih): Buah Khas dengan Rasa Unik dari Indonesia

|

Kluwih (Keluwih): Buah Khas dengan Rasa Unik dari Indonesia

Kluwih, atau keluwih, adalah sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit keras dan berduri. Buah kluwih memiliki bentuk yang mirip dengan buah sukun, namun ada beberapa perbedaan signifikan antara keduanya. Jika sukun memiliki kulit yang halus dan tidak berbiji, buah kluwih memiliki kulit yang lebih kasar dan berduri, serta mengandung biji di dalamnya. Selain itu, kluwih juga dikenal dengan nama timbul atau kulur di beberapa daerah.

Ciri-ciri Kluwih

Pohon kluwih (Artocarpus camansi) termasuk dalam keluarga yang sama dengan nangka dan sukun. Buah kluwih berukuran besar, memiliki kulit keras dan berduri, serta mengandung biji yang cukup besar di dalamnya. Daging buah kluwih berwarna putih kekuningan dan berserat. Meskipun daging buahnya bisa dimakan, rasanya cenderung agak pahit dan kasar, sehingga perlu pengolahan yang tepat untuk membuatnya enak disantap.

Kluwih
Foto: selingkarwiliscom

Kluwih juga dikenal sebagai kerabat dari sukun, namun dengan perbedaan yang mencolok. Meskipun kedua buah ini memiliki bentuk yang serupa, kluwih dianggap memiliki biji, sementara sukun merupakan jenis yang telah melalui seleksi alam dan tidak berbiji. Oleh karena itu, kluwih memiliki tekstur dan rasa yang lebih khas dan membutuhkan pengolahan khusus agar nikmat disantap.

Perbedaan Kluwih dan Sukun

Walaupun memiliki penampilan yang mirip, kluwih dan sukun memiliki beberapa perbedaan mencolok:

1. Kulit: Kulit buah kluwih keras dan berduri, sementara kulit sukun halus dan tidak berduri.

2. Biji: Kluwih mengandung biji yang cukup besar di dalam daging buahnya, sedangkan sukun umumnya tidak memiliki biji atau bijinya sangat kecil dan tersebar merata.

3. Rasa: Daging buah kluwih cenderung lebih keras dan memiliki rasa yang lebih pahit jika tidak dimasak dengan benar, sedangkan sukun memiliki rasa yang lebih ringan dan manis alami.

 

Kluwih sendiri merupakan kerabat dari sukun yang dikenal pula dengan nama timbul atau kulur di beberapa daerah. Meskipun keduanya memiliki kemiripan, kluwih dianggap memiliki biji, sedangkan sukun merupakan jenis yang telah melalui seleksi alam, sehingga tidak berbiji.

Pengolahan dan Penggunaan Kluwih

Kluwih umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan setelah melalui proses pengolahan yang tepat untuk menghilangkan rasa pahitnya. Beberapa cara memasak kluwih antara lain:

Rebus: Kluwih dapat direbus hingga empuk dan kemudian dimasak dalam berbagai hidangan seperti sayur lodeh, sup, atau bahkan semur. Rebusan kluwih yang empuk dapat mengurangi rasa pahit dan membuat teksturnya lebih lembut.

Goreng: Setelah direbus, kluwih juga bisa digoreng untuk menciptakan rasa gurih yang lebih kuat. Kluwih goreng sering dijadikan pelengkap dalam sambal goreng atau sebagai lauk pendamping nasi.

Masak dengan Santan: Kluwih yang dimasak dengan santan akan menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat. Hidangan seperti sambal goreng kluwih atau lodeh kluwih memberikan rasa yang kaya dan lezat.

Paduan dengan Daging: Kluwih juga dapat dipadukan dengan daging seperti ayam atau sapi, menciptakan hidangan berkuah dengan rasa yang lebih kompleks dan menggugah selera.

Manfaat Kluwih

Selain rasanya yang unik, kluwih juga memiliki manfaat kesehatan. Beberapa kandungan gizi dalam kluwih, seperti karbohidrat kompleks dan serat, menjadikannya sebagai sumber energi yang baik dan membantu memperlancar pencernaan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kluwih memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh, serta dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Di beberapa daerah, kluwih juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan dan meredakan rasa mual. Bahkan, beberapa orang memanfaatkan kluwih sebagai bahan tambahan dalam ramuan herbal untuk meningkatkan stamina dan kesehatan tubuh.

Budidaya Kluwih

Pohon kluwih tumbuh subur di daerah tropis dengan iklim yang lembap. Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan dengan mudah di pekarangan rumah, kebun, atau hutan-hutan yang lebih rendah. Meskipun pohon kluwih bukan termasuk tanaman yang banyak dibudidayakan secara komersial, keberadaannya sering ditemukan di berbagai tempat karena dapat tumbuh dengan mudah di tanah yang subur.

Selain itu, kluwih juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat yang memanfaatkan buahnya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di pekarangan rumah, sehingga cukup populer di kalangan petani lokal untuk ditanam sebagai salah satu sumber pangan tambahan.

Kesimpulan

Kluwih atau keluwih adalah buah khas yang memiliki rasa dan tekstur yang unik. Meskipun mirip dengan sukun, kluwih memiliki karakteristik yang membedakannya, seperti kulit berduri dan adanya biji di dalam buah. Selain itu, kluwih merupakan kerabat dari sukun yang dikenal juga dengan nama timbul atau kulur. Setelah melalui pengolahan yang tepat, kluwih bisa menjadi bahan masakan yang lezat dan bergizi.

Dengan manfaat kesehatan yang dimilikinya dan kemudahan untuk diolah dalam berbagai hidangan, kluwih menjadi salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang tak boleh terlewatkan. Jadi, jika Anda berkesempatan untuk mencicipi hidangan berbahan dasar kluwih, jangan ragu untuk mencoba, karena Anda akan merasakan cita rasa yang kaya dan khas dari Indonesia.

 

Similar Posts